Pentingnya Belajar Untuk Meningkatkan Kompetensi
Seekor induk ayam mengajak anak-anaknya yang baru menetas berjalan dikebun untuk mencari makan. Tertatih-tatih anak-anak ayam itu mengikuti induknya. Bahkan kadang ada yang berhenti sejenak sambil terhuyung-huyung dan kepala tertunduk, lalu dengan penuh semangat berlari dengan langkah kecil kearah indukn
ya. Kian hari karena “ Rajin “ belajar berjalan anak-anak ayam itu jadi terampil berjalan termasuk berlari. Lucu manis dan pantang menyerah dalam belajar berjalan.
Belajar itu adalah kata kunci yang membuat anak ayam terampil berjalan dan - mampu berlari.Sebenarnya hal itu tidak hanya berlaku pada ayam namun semua makhluk hidup termasuk manusia.
Peter M.Senge Ph.D. Menulis buku Best Seller ;”The Fith Discipline The Art Practice Of Learning Organication.”Mengatakan bahwa manusia diciptakan untuk belajar “tidak ada yang mengajari seorang bayi berjalan dan berbicara”.
Katanya lihat saja seorang bayi akan otomatis belajar menelungkup, merangkak, berdiri dan berjalan sesuai dengan pertambahan usianya. Jadi belajar adalah bawaan alamiah manusia.
APA SEBENARNYA BELAJAR ITU ?
Secara sederhana “Peter M.Senge” menulis bahwa “belajar adalah usaha seseorang untuk terus menerus meningkatkan kapabilitas (kemampuan) nya untuk menghadapi masa depan”.
Bila usaha kita meningkatkan kemampuan dengan mempelajari sesuatu yang baru untuk memperluas pengetahuan, wawasan, kreatifitas, dan sebagainya disebut”Generative Learning”.
Sedangkan belajar yang kita lakukan untuk menghadapi suatu masalah karena membutuhkan pengetahuan atau keterampilan baru agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut “Adaptive Learning”.
Untuk lebih mudah dipahami, berikut contoh ilustrasi di bawah ini;
ya. Kian hari karena “ Rajin “ belajar berjalan anak-anak ayam itu jadi terampil berjalan termasuk berlari. Lucu manis dan pantang menyerah dalam belajar berjalan.
Belajar itu adalah kata kunci yang membuat anak ayam terampil berjalan dan - mampu berlari.Sebenarnya hal itu tidak hanya berlaku pada ayam namun semua makhluk hidup termasuk manusia.

Katanya lihat saja seorang bayi akan otomatis belajar menelungkup, merangkak, berdiri dan berjalan sesuai dengan pertambahan usianya. Jadi belajar adalah bawaan alamiah manusia.
APA SEBENARNYA BELAJAR ITU ?
Secara sederhana “Peter M.Senge” menulis bahwa “belajar adalah usaha seseorang untuk terus menerus meningkatkan kapabilitas (kemampuan) nya untuk menghadapi masa depan”.
Bila usaha kita meningkatkan kemampuan dengan mempelajari sesuatu yang baru untuk memperluas pengetahuan, wawasan, kreatifitas, dan sebagainya disebut”Generative Learning”.
Sedangkan belajar yang kita lakukan untuk menghadapi suatu masalah karena membutuhkan pengetahuan atau keterampilan baru agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut “Adaptive Learning”.
Untuk lebih mudah dipahami, berikut contoh ilustrasi di bawah ini;
Si A adalah seorang mekanik yang memilih jalur profesional. Selain cerdas dan pekerja keras dikalangan teman-temannya, ia juga dikenal memiliki wawasan luas Pengetahuannya tidak hanya semata-mata berkaitan dengan teknik yang mendukung kariernya sebagai mekanik, namun juga dalam bidang perilaku manusia. Disebagian waktu luangnya dia tekun belajar tentang The 7 Habits of Highly Effective People (7 Kebiasaan manusia yang sangat efektif) dari buku yang terlaris karangan Steven R, Covey.
Si A ini tau dan sadar bahwa The 7 Habit yang dia pelajari tidak ada hubungan langsung dengan profesinya sebagai mekanik semata-mata hanya “Ingin mengembangkan diri dan memperluas pengetahuan “. Cara Si A belajar dapat digolongkan dengan“Generative Learning”.
Lain lagi dengan belajarnya Si B. Si B adalah seorang staf administrasi bengkel, yang belum tau cara ber QCC, karena adanya penerapan inprovement disegala bidang termasuk dibagiannya, maka Si B belajar dan terus belajar guna meningkatkan kemampuannya dalam pengetahuan & pelaksanaan QCC Ketekunannya belajar membuahkan hasil dan Si B pun berkomentar pada dirinya sendiri. O yah melaksanakan QCC ternyata bisa juga . Cara Si B belajar dapat digolongkan pada “Adaptive Learning”.
UNTUK APA BELAJAR ?
Karena belajar adalah bawaan alamiah manusia, otomatis manusia dilahirkan sebagai pembelajar (learner) ini berarti belajar adalah hak setiap orang. Dengan kata lain seseorang yang tidak mau belajar berarti mengingkari kodratnya dilahirkan sebagai pembelajar dan tidak mau memakai hak dasar yang dimilikinya yaitu hak untuk belajar.
Seperti yang disampaikan Peter M. Senge bahwa belajar adalah untuk meningkat- kan kemampuan.Dengan kemampuan yang meningkat,maka daya saing kitapun meningkat.Seseorang atau juga orang yang memiliki daya sainglah yang mampu berhasil dan sukses memenangkan persaingan.
Orang yang punya kemampuan dan motivasi untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan cepat, nilainya sangat tinggi dan sangat dibutuhkan ditempat kerja. Dalam perubahan yang revolusioner seperti sekarang ini, mereka adalah aset penting dalam perusahaan. Profesionalisme dalam bidang kita masing-masing adalah menjadi suatu tuntutan yang tidak bisa kita hindari lagi mengingat perkembangan dan persaingan dalam bisnis saat ini dan diwaktu yang akan datang menjadi semakin tajam. Oleh karena itu salah satu cara untuk menjadi Profesionalisme adalah harus BELAJAR untuk meningkatkan Competencies kita pada profesi yang telah kita pilih.
PERANAN PEMIMPIN .
Hal lain,bagaimana peranan seorang pemimpin yang memiliki bawahan dalam hal belajar? Tantangan seorang pemimpin adalah meningkatkan peran ( Role )nya sebagai guru dan pelayan. Peran pemimpin sebagai guru berarti seorang pemimpin pun memiliki tanggung jawab dalam belajar. Dalam hal ini,seorang pemimpin mampu menjadi guru bagi dirinya sendiri dahulu, yaitu meningkatkan kemauan dan motivasinya untuk belajar. Selanjutnya,dengan sadar terus-menerus menumbuhkan dan meningkatkan semangat belajar pada orang lain.Selain itu dia tidak segan-segan berbagi ilmu pada orang lain tanpa membuat orang lain merasa digurui.
BAGAIMANA CARANYA BELAJAR YANG TERARAH ?
Ada dua hal yang mendasar yang terkait dengan belajar;
- Setiap aktifitas yang namanya belajar selalu dimulai dengan adanya Need (kebutuhan), yang sangat terkait dengan “Generative Learning” maupun “Adaptive Learning”.
- Belajar akan menjadi efective kalau kita mempraktekkannya. Mendengar lebih baik dari pada membaca, Melihat lebih baik dari pada mendengar, Melakukan atau mempraktekkannya lebih baik dari ada melihat
Menurut “Calhoun W Wick & Lu Stanton Lean”yang menulis buku “The Learning Edge”tentang belajar yang terarah, mengatakan bahwa bagi mereka yang ingin memulai program belajarnya sendiri, ada 5 langkah “SMART” yang dapat dilakukan.
- Select a goal that is genuinly Important (Pilihlah sasaran yang benar-benar penting). Tujuan harus jelas dan berguna, bagi kita pribadi dan perusahaan. Jika hanya berguna bagi perusahaan, kita tidak akan cukup termotivasi.
- Map Out how you’ll achieve your goal (Uraikan bagaimana mencapai sasaran). Rencana langkah demi langkah harus dibangun dengan sebanyak mungkin rincian dan waktu penyelesaian untuk setiap langkah.
- Act on your plan (Bertindaklah sesuai rencana). Mulailah belajar sesuai sasaran dengan mengacu pada rencana agar mudah mengamati kemajuan kita.
- Review and evaluate what and how you have learned (Kaji ulanglah apa dan bagaimana anda belajar). Disetiap tahap pahamilah secara gambling apa yang telah dipelajari dan bagaimana mempelajarinya.
- Target your learning goal. (Bidik sasaran belajar berikutnya). Padukan keterampilan dan pengetahuan yang telah dikembangkan selama program belajar sebelumnya masuk kerencana berikutnya.
Keliru jika kita berfikir bahwa kita terlalu sibuk untuk menyempatkan diri belajar. Orang yang melakukan hal ini dapat lebih jauh mengembangkan kualitas pekerja-annya yang handal dari pada mitra kerjanya,danmelaju lebih cepat dari karier.
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA ?? !!
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA ?? !!
Oleh : H Rahimang
Credits To : Fahryanto Qodarie
Post a Comment